Kabar menggembirakan itu
menghampiri selepas klub raksasa Jerman Bayern Munich meraih gelar Bundesliga
ke-23 akhir pekan lalu. Lewat situs resmi mereka, tim berjuluk FC Hollywood ini
mengumumkan bakal membangun sebuah masjid di markas klub, Stadion Allianz
Arena.
Pihak manajemen menyatakan masjid itu dibangun buat memenuhi kebutuhan tempat salat bagi pemain dan pendukung beragama Islam. Pembangunan masjid itu merupakan gagasan pemain sayap kiri andalan Franck Ribery. Dia awalnya meminta klub menyediakan satu ruangan kecil buat salat pemain, seperti dilansir situs onislam.net, Senin pekan lalu.
Masjid itu nantinya akan dilengkapi imam tetap, perpustakaan, dan menggelar ceramah-ceramah agama. Klub akan membiayai 85 persen dari total anggaran proyek pembangunannya. Sisanya menjadi tanggungan pemain dan penyokong Bayern. Namun tidak disebutkan kapan pembangunan itu bakal dimulai dan berapa lama akan selesai.
Didirikan 113 tahun lalu, Bayern Munich merupakan klub paling sukses di Jerman. Mereka sudah 23 kali menjuarai liga domestik dan meraup 15 piala. Dengan kekayaan Rp 5,5 triliun, Bayern tahun lalu menjadi klub terkaya keempat sejagat.
Bayern bukan klub Eropa pertama membangun masjid buat pemain mereka. Newcastle United merupakan penghulu dalam hal ini.
Tentu saja, rencana pembangunan masjid di Allianz Arena itu tidak sekadar menyenangkan buat Ribery dan dua pemain muslim lainnya di Bayern, yakni Xherdan Shaqiri dari Swiss dan Emre Can asal Turki. Warga muslim berdarah Turki yang jumlahnya sekitar 43 ribu di Munich - kota terbesar ketiga di Jerman setelah Berlin dan Hamburg - kemungkinan besar berpuas hati.
Barangkali Ribery ingin menjajal suaranya untuk mengumandangkan azan di masjid itu nantinya. Sesuai nama barunya setelah masuk Islam pada 2006, Bilal Muhammad Yusuf. Bilal merupakan sahabat Nabi Muhammad bertugas sebagai muazin. [fas]
Pihak manajemen menyatakan masjid itu dibangun buat memenuhi kebutuhan tempat salat bagi pemain dan pendukung beragama Islam. Pembangunan masjid itu merupakan gagasan pemain sayap kiri andalan Franck Ribery. Dia awalnya meminta klub menyediakan satu ruangan kecil buat salat pemain, seperti dilansir situs onislam.net, Senin pekan lalu.
Masjid itu nantinya akan dilengkapi imam tetap, perpustakaan, dan menggelar ceramah-ceramah agama. Klub akan membiayai 85 persen dari total anggaran proyek pembangunannya. Sisanya menjadi tanggungan pemain dan penyokong Bayern. Namun tidak disebutkan kapan pembangunan itu bakal dimulai dan berapa lama akan selesai.
Didirikan 113 tahun lalu, Bayern Munich merupakan klub paling sukses di Jerman. Mereka sudah 23 kali menjuarai liga domestik dan meraup 15 piala. Dengan kekayaan Rp 5,5 triliun, Bayern tahun lalu menjadi klub terkaya keempat sejagat.
Bayern bukan klub Eropa pertama membangun masjid buat pemain mereka. Newcastle United merupakan penghulu dalam hal ini.
Tentu saja, rencana pembangunan masjid di Allianz Arena itu tidak sekadar menyenangkan buat Ribery dan dua pemain muslim lainnya di Bayern, yakni Xherdan Shaqiri dari Swiss dan Emre Can asal Turki. Warga muslim berdarah Turki yang jumlahnya sekitar 43 ribu di Munich - kota terbesar ketiga di Jerman setelah Berlin dan Hamburg - kemungkinan besar berpuas hati.
Barangkali Ribery ingin menjajal suaranya untuk mengumandangkan azan di masjid itu nantinya. Sesuai nama barunya setelah masuk Islam pada 2006, Bilal Muhammad Yusuf. Bilal merupakan sahabat Nabi Muhammad bertugas sebagai muazin. [fas]