Menurut data analisis dan laporan keamanan yang dibuat
oleh Microsoft dan Sophos, ada 3 negara Asia yang masuk dalam kategori rentan
terjangkit malware serta Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi lumbung
spam.
Dalam laporan berjudul Microsoft Security Intelligence Report Volume 14, Microsoft menjelaskan bahwa ada 3 negara Asia yang sangat rentan terhadap serangan malware. Negara-negara tersebut antara lain Korea Selatan, China dan India.
Laporan yang mengambil sample data dari Juli sampai Desember 2012 lalu terhadap beberapa perangkat elektronik seperti PC, laptop, smartphone dan tablet tersebut menjelaskan bahwa Korea Selatan menduduki urutan dalam kategori merah sebagai negara Asia yang sangat rentan terhadap serangan malware.
Dikutip dari Silo Breaker (29/04), secara global, Amerika Serikat masih menjadi negara nomor satu untuk hal ini disusul oleh Brasil.
Sedangkan untuk masalah spam, dalam laporannya, Sophos memberikan daftar 10 negara terbesar sebagai lumbung spam terbesar di dunia dan Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai 'negara gudang' paling spam.
Menurut Graham Clueley, seorang Sophos Senior Consultant Technology, peredaran spam ini sangat berbahaya. Walaupun masih belum dapat dikatakan berbahaya, akan tetapi ada kemungkinan nantinya spam juga akan berisi malware, trojan, phishing bahkan botnet yang dapat merusak sekaligus mencuri data para pengguna perangkat elektronik yang terhubung dengan internet.
Clueley juga menjelaskan bahwa banyak pengguna perangkat elektronik saat ini terkesan malas untuk membentengi perangkat mereka atau juga memberikan update antivirus serta patch terbaru untuk menangkal serangan spam serta malware yang banyak beredar di internet.
Dalam daftar 10 besar negara yang rentan terhadap serangan spam ini, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama disusul kemudian oleh Korea Selatan, India, Rusia dan Brasil di urutan ke-5. Indonesia berada di urutan ke-8 setelah Vietnam dan Taiwan.
Dalam laporan berjudul Microsoft Security Intelligence Report Volume 14, Microsoft menjelaskan bahwa ada 3 negara Asia yang sangat rentan terhadap serangan malware. Negara-negara tersebut antara lain Korea Selatan, China dan India.
Laporan yang mengambil sample data dari Juli sampai Desember 2012 lalu terhadap beberapa perangkat elektronik seperti PC, laptop, smartphone dan tablet tersebut menjelaskan bahwa Korea Selatan menduduki urutan dalam kategori merah sebagai negara Asia yang sangat rentan terhadap serangan malware.
Dikutip dari Silo Breaker (29/04), secara global, Amerika Serikat masih menjadi negara nomor satu untuk hal ini disusul oleh Brasil.
Sedangkan untuk masalah spam, dalam laporannya, Sophos memberikan daftar 10 negara terbesar sebagai lumbung spam terbesar di dunia dan Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai 'negara gudang' paling spam.
Menurut Graham Clueley, seorang Sophos Senior Consultant Technology, peredaran spam ini sangat berbahaya. Walaupun masih belum dapat dikatakan berbahaya, akan tetapi ada kemungkinan nantinya spam juga akan berisi malware, trojan, phishing bahkan botnet yang dapat merusak sekaligus mencuri data para pengguna perangkat elektronik yang terhubung dengan internet.
Clueley juga menjelaskan bahwa banyak pengguna perangkat elektronik saat ini terkesan malas untuk membentengi perangkat mereka atau juga memberikan update antivirus serta patch terbaru untuk menangkal serangan spam serta malware yang banyak beredar di internet.
Dalam daftar 10 besar negara yang rentan terhadap serangan spam ini, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama disusul kemudian oleh Korea Selatan, India, Rusia dan Brasil di urutan ke-5. Indonesia berada di urutan ke-8 setelah Vietnam dan Taiwan.