Siapa bilang Indonesia adalah negara budak yang hanya bisa
dijajah dan tak bisa menggempur negara lain. Ternyata Indonesia pernah
melakukan invasi ke sejumlah negara. Ini beneran invasi perang dengan tentara
lho gan, bukan penyerbuan TKI ke negeri asing . Ya udah langsung aja deh, ini
nih 7 Negara Yang Pernah Diinvasi Indonesia.
1. Timor Leste
1. Timor Leste
Operasi Seroja adalah sandi untuk invasi Indonesia ke Timor
Timur yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Pihak Indonesia menyerbu Timor
Timur karena adanya desakan Amerika Serikat dan Australia yang menginginkan
agar Fretilin yang berpaham komunisme tidak berkuasa di Timor Timur. Selain
itu, serbuan Indonesia ke Timor Timur juga karena adanya kehendak dari sebagian
rakyat Timor Timur yang ingin bersatu dengan Indonesia atas alasan etnik dan
sejarah.
2. Papua Barat
2. Papua Barat
Operasi Trikora, juga disebut Pembebasan Irian Barat, adalah
konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua
bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia)
mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk
Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas
komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi
militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
3. Malaysia
3. Malaysia
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia
Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap
Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer
tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan
melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat
raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi
Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia,
Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah,
untuk menghancurkan Malaysia
4. Malaka
Sejak tahun 1509, Pati Unus, raja Demak, sudah merancang rencana untuk menguasai Malaka. Saat itu Malaka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain, perlu dicatat bahwa serangan Demak ke Malaka jelas bukanlah sebuah serangan anti-kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Tahun 1511, Alfonso D’Alburquerque, Laksamana armada Portugis, mendahului Pati Unus dengan menaklukkan Malaka. Sultan Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan.
5. Singapura
4. Malaka
Sejak tahun 1509, Pati Unus, raja Demak, sudah merancang rencana untuk menguasai Malaka. Saat itu Malaka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain, perlu dicatat bahwa serangan Demak ke Malaka jelas bukanlah sebuah serangan anti-kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Tahun 1511, Alfonso D’Alburquerque, Laksamana armada Portugis, mendahului Pati Unus dengan menaklukkan Malaka. Sultan Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan.
5. Singapura
Usman lahir di Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah (1943).
Harun lahir di P Bawean, Surabaya (1947). Kedua-duanya nama samaran untuk tugas
sebagai sukarelawan menyusup ke Singapura, melakukan tugas sabotase dalam
rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat). Pada waktu itu RI terlibat konfrontasi
dengan Malaysia dan Singapura. Usman dan Harun tergabung dalam tim sabotir.
Pada 8 Maret 1965 malam, berbekal 12,5 kg bahan peledak mereka bertolak dengan
perahu karet dari P Sambu. Mereka dapat menentukan sendiri sasaran yang
dikehendaki.
Maka setelah melakukan serangkaian pengintaian, pada suatu tengah malam terjadi ledakan di sebuah bangunan Mc Donald di Orchard Road. Tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka.
6. Indochina (Kamboja dan Vietnam) & 7. Siam (Thailand)
Maka setelah melakukan serangkaian pengintaian, pada suatu tengah malam terjadi ledakan di sebuah bangunan Mc Donald di Orchard Road. Tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka.
6. Indochina (Kamboja dan Vietnam) & 7. Siam (Thailand)
Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9
Sriwijaya telah melakukan invasi dan kolonisasi di hampir seluruh
kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung
Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka
dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan
rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang
lewat. Sriwijaya mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang
perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.