TOKYO - Mungkin baru
pertama kali dalam sejarah Jepang, seorang mantan hakim dengan jabatan yang
cukup tinggi sebelum pensiun--sempat duduk di jajaran pejabat tinggi
kementerian kehakiman Jepang--ternyata melakukan pemasangan kamera pengintip di
WC wanita di dalam gedung kementerian kehakiman Jepang.
"Kamera pengintip itu
dipasang mulai Maret 2014, oleh mantan hakim yang pernah menjabat hakim di
pengadilan distrik Sendai, Yokohama maupun di Tokyo, dan eksekutif atau pejabat
tinggi di Sekretariat Kementerian Kehakiman Jepang," ungkap polisi Jepang
kepada pers, Selasa (22/4/2014).
Mantan hakim itu bekerja
sebagai pejabat tinggi Kementerian Kehakiman Jepang sejak April 2010. Polisi
masih melakukan penyelidikan dan pengusutan lebih lanjut terhadap mantan hakim
tersebut.
Seorang wanita belum lama
ini ketika jongkok di WC wanita tiba-tiba melihat kamera pengintai itu secara
tak sengaja. Setelah diselidiki polisi, ketahuan si pemasang adalah mantan
hakim berusia 50 tahun saat ini.
Mantan hakim tersebut
tidak mau berkomentar kepada pers. "Maaf saya tak mau berkomentar apa
pun," paparnya kepada pers yang ingin mengkonfirmasikan hal tersebut
kepada sang pelaku.
Skandal mengintip wanita
ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Jepang, khususnya terhadap
kementerian kehakiman Jepang.
Sekitar pukul 11.30 malam
pada tanggal 29 Januari lalu seorang polisi usia 31 tahun, di dalam kementerian
kehakiman, Yuki Ide, ditangkap karena mem filmkan bagian sensitif wanita lewat
ponselnya yang dipasangkan menghadap ke atas ke rok wanita usia 20 tahunan saat
berdiri di dalam kereta api jalur Yamanote.
Mulai 14 Maret dia
dibebastugaskan selama satu bulan oleh kantornya. Namun dia memutuskan untuk
mengundurkan diri dan pensiun dini.
"Kejadian itu
benar-benar tidak masuk akal dan sangat memalukan sekali," papar pengacara
Jepang terkenal, Masaru Wakasa, yang juga mantan Kepala Keamanan Nasional
kantor kejaksaan Jepang.
Seharusnya polisi itu
dijatuhi hukuman berat, bukan hanya satu bulan tapi dirumahkan sedikitnya enam
bulan.
Kasus memalukan seks
tersebut juga pernah terjadi di Kementerian Keuangan Jepang bulan Oktober 2007.
Kepala Biro Anggaran Kementerian Keuangan Jepang usia 34 tahun ditangkap polisi
karena melakukan pemerkosaan bersama rekan sekerjanya berusia 28 tahun, setelah
mereka mabuk.
Bulan Juni 2011 seorang
jaksa dari perfektur Chiba ditangkap polisi karena mengintip menggunakan
ponselnya terhadap bagian sensitif wanita yang diambil saat berada di dalam
kereta api jalur Sobu JR. Tindakan asusila tersebut dilakukan setiap pagi
selama setahun sebelum dia ditangkap.
Lalu bulan September 2012
seorang staf Kementerian Dalam Negeri Jepang berusia 45 tahun ditangkap dengan
kasus pelecehan seksual (Chikan), memegang bagian kemaluan wanita pekerja usia
20 tahunan dari belakang (bokong), pada saat berada di dalam keramaian kereta
api jalur Chuo JR. Padahal hal itu pernah juga dilakukannya tahun 2011. Sanksi
tindakan disiplin sangat keras dijatuhkan kepada staf tersebut.