Sama seperti Indonesia,
Jepang menyimpan banyak mitos yang cukup menyeramkan. Mitos-mitos ini belum
diketahui kebenarannya, namun diceritakan turun temurun, sehingga menjadi kisah
yang terus dipercaya hingga saat ini, dilansir oleh listverse.com.
Jika Indonesia terkenal
dengan berbagai kisah legenda dan tempat angker, Jepang juga sama. Ada beberapa
tempat yang dipercaya bisa menghancurkan hubungan cinta, ada boneka anak
perempuan yang rambutnya terus tumbuh, bahkan ada iklan yang bisa membawa
kutukan kematian.
Hiii.. seram sekali,
silakan lanjut membaca jika Anda berani.
Pilar Kastil Dari Mayat
Manusia
Dahulu kala, saat Jepang
masih membangun banyak istana kekuasaan, ada sebuah metode yang cukup mengerikan
bernama Hitobashira. Hitobashira dapat diartikan sebagai pilar manusia atau
penyangga manusia. Di zaman dulu, cukup sulit membangun istana megah, karena
pondasi bisa roboh tanpa perhitungan tepat.
Orang-orang di masa itu
percaya bahwa untuk membuat istana dan bangunan lebih kokoh, harus ada tumbal
manusia. Legenda berkembang bahwa pada banyak kastil di Jepang, ada tumbal
berupa mayat yang ditanam di antara dinding dan pilar, salah satu yang terkenal
adalah kastil Matsue. Hii.. seram sekali jika kita tidur di ruangan yang di
dalam dindingnya terdapat mayat.
Rambut Boneka Okiku Terus
Tumbuh
Boneka perempuan ini
tampak polos, namanya Okiku. Namun ada hal ganjil yang terjadi di tubuh boneka
ini. Sebagai benda mati, seharusnya tidak ada yang tumbuh dalam diri boneka,
tapi rambut boneka Okiku terus tumbuh dengan cara yang misterius. Kisahnya
terkenal di seluruh dunia.
Kisah menyebutkan bahwa
boneka ini adalah milik anak kecil bernama Okiku. Setelah sang anak meninggal,
secara misterius rambut boneka ini terus tunbuh. Bahkan setiap tahun harus ada
yang memotong rambut boneka Okiku. Dianggap aneh dan keramat, boneka Okiku
disimpan di kuil Mannenji, Iwamizawa.
Kisah Asmara Bisa Gagal di
Taman Inokashira
Coba lihat Taman
Inokashira di atas, romantis dan so sweet banget kan? Anda yang sedang pacaran
pasti ingin naik perahu berdua keliling danau yang ada di sana. Namun
hati-hati, mitos menyebutkan bahwa danau di Taman Inokashira membawa kutukan.
Dipercaya, pasangan yang sedang jatuh cinta bisa putus jika naik perahu di
sana.
Dikisahkan, seorang dewi
bernama Benzaiten iri dengan pasangan kekasih yang sedang menikmati indahnya
Taman Inokashira. Kedua pasangan itu dikutuk dan terus berlanjut pada pasangan
manapun yang pacaran di Taman Inokashira. Percaya atau tidak?
Mitos Kamar Merah Yang
Bisa Membunuh
Mitos yang muncul di
Jepang tidak sekedar legenda atau cerita rakyat. Ada juga mitos yang muncul
karena kecanggihan teknologi berupa game. Salah satunya adalah kutukan membunuh
dari Kamar Merah. Sebenarnya ini adalah game komputer sederhana, namun membawa
kisah mengerikan.
Game ini dimulai dengan
sebuah pintu merah di hadapan Anda. Kemudian muncul pertanyaan dalam bahasa
Jepang “Apakah kamu suka warna merah?” setelah masuk ke pintu, akan ada banyak
pertanyaan yang harus dijawab.
Pada akhirnya, muncul nama
Anda dan teman-teman Anda secara misterius di layar. Kabarnya, mereka yang
memainkan game ini akan meninggal keesokan harinya, dengan noda darah di
dinding. Kisah ini sempat menggegerkan Jepang di tahun 2004.
Kutukan Iklan Tisu
Iklan tisu biasanya
santai, tetapi iklan tisu Kleenex yang muncul di tahun 1986 ini sempat
menggegerkan Jepang. Dalam iklan tisu tersebut ada seorang anak kecil yang
didandani mirip bayi raksasa khas Jepang. Dengan tubuh warna orange dan tanduk
di kepalanya, sosoknya sedikit menyeramkan.
Namun bukan hal itu yang
membuat kegegeran, tapi lagu di dalam iklan tersebut. Dikabarkan bahwa lagu
tersebut jika dinyanyikan dalam bahasa Jerman Kuno liriknya akan menjadi “Mati,
mati.. semua orang akan dikutuk dan akan mati,”
Entah karena kutukan atau
tidak, model wanita dalam iklan itu, Keiko Matsuzaka mengalami gangguan jiwa
karena diberitakan mengandung anak setan. Sedangkan anak kecil yang menjadi model
iklan itu meninggal secara misterius. Kutukan juga akan terjadi bagi mereka
yang menonton iklannya. Berani lihat?
0 Comments
