Hantu dari Dalam Cermin Bloody Mary merupakan cerita misteri
yang berkembang di kalangan masyarakat di negara negara barat kisah ini kurang
lebih seperti cerita Jelangkung di Indonesia karean untuk mendatangkan mahluk
gaib yang ada di dalamnya memerlukan pangilan kalau untuk memangil jelangkung
jelangkung biasa kita akan membaca mantra “Datang nggak dijemput, pulang nggak
diantar.” Sementara untuk memanggil “Bloody Mary” harus mengucap, “Mary Worth,
Mary Worth, I believe in Mary Worth” secara berulang-ulang sampai hantu
dalam cermin tiba.
Siapakah Bloody Mary atau Mary Worth? OK, urban legend ini
berawal dari kisah berikut. Suatu ketika, hiduplah seorang gadis muda bernama
Mary Worth. Parasnya sangat cantik. Banyak pemuda yang menaksirnya. Suatu hari
Mary Worth mengalami kecelakaan sehingga wajahnya hancur, tak bisa dikenali
lagi. Oleh orang tuanya, ia tidak boleh melihat cermin agar tidak sedih karena
wajahnya sudah tak ada bentuknya. Padahal saat masih “sempurna” Mary Worth
sering mengagumi wajahnya di depan cermin. Suatu malam, setelah semua orang di
rumah tidur, ia sangat penasaran bercermin.
Mary pun menuju kamar yang ada
cerminnya. Betapa kagetnya ia ketika melihat wajah yang hancur saat berkaca.
Mary langsung menghancurkan cermin tersebut dan teriak sekeras-kerasnya. Saat
itulah ia menjadi sangat kecewa dan meratapi wajah cantiknya yang dulu. Aneh,
Mary langsung berjalan ke dalam cermin dan tinggal di dalamnya. Ia akan muncul
ketika ada orang yang memanggil namanya lewat cermin…dan mengambil mata orang yang
memanggilnya.
Cerita ini seolah takhayul belaka. Namun, ada beberapa laporan
yang beredar soal penampakan Mary Worth saat mencoba memanggilnya. Perkembangan
Kisah Bloody Mary
Urban legend tentang Bloody Mary sudah berkembang sejak
berabad-abad. Perkembangan ceritanya sangat beragam. Misalnya saja di awal abad
20 sempat beredar kartu Halloween yang menggambarkan seorang gadis berdiri di
depan cermin sambil memegang lilin. Kepercayaan yang beredar saat itu adalah,
gadis-gadis muda yang berdiri di depan cermin saat hari Halloween bisa melihat
calon suaminya kelak. Versi lain dari abad ke-19, tepatnya dari buku cerita
yang beredar di tahun 1883. Dikisahkan tentang seorang gadis yang berdiri di
depan cermin, tiba-tiba munculasap hijau nan pekat dari dalam cermin, diikuti
kemunculan hantu yang sudah berdiri di belakang sang gadis.
Kisah tentang Bloody Mary semakin populer sejak
tahun 1960-an hingga akhirnya bermunculan komik dan film tentangnya. Tetapi
kisah soal si Mary jadi banyak versinya. Salah satunya film “Urban Legends:
Bloody Mary” di tahun 2005 yang menceritakan kisah sungguh jauh berbeda.
Bagaimanapun, Bloody Mary akan tetap jadi cerita yang terus “menghantui”
anak-anak, apalagi bagi mereka yang penasaran ingin bermain dengan sang hantu
cermin. Nah, ada yang berani coba?