Sejak
ditemukannya jasad Angeline pada Rabu (10/6) lalu, keadaan lalu lintas di Jalan
Sedap Malam selalu macet. Terlebih pada siang hingga sore hari. Jalanan baru
terasa lengang sekitar pukul 02.00 WITA.
"Sekitar
jam 2 malam sampai pagi sudah mulai agak sepi. Kalau sepinya sekali jam 4 pagi
sampai jam 6 pagi. Sudah tidak lagi ada orang yang datang," kata seorang
anggota polisi berpangkat Brigadir Satu yang mengaku sempat sekali jaga malam
di rumah Angeline, Minggu (14/6).
Menurut
dia, banyak kejadian aneh dirasakan di rumah itu saat keadaan mulai sepi. Hal
itu, kata dia, terjadi pada malam kedua setelah jasad Angeline ditemukan.
Sekitar pukul 04.00 WITA, jalanan betul-betul sepi. Bahkan tidak satu pun ada kendaraan
melintas. Menurut polisi berbadan gempal ini, tiba-tiba bulu kuduknya merinding
saat mendengar air sungai mengalir keras. Dia mengira ada air bah. Tetapi saat
menoleh ke sungai depan rumah Angeline, air justru tenang tak mengalir.
"Awalnya
suara air keras mengalir di got besar bekas sungai itu. Saya lihat airnya
tenang dan suara air hilang," ujar dia.
Kemudian,
polisi itu mengaku duduk sebentar sambil menyalakan sebatang rokok dan sempat
berucap, "Nak, sudahlah, ihklaskan jalan ini. Om hanya bertugas
jaga."
Usai
mengatakan hal itu, polisi itu mendengar sayup-sayup suara anak kecil sedang
bernyanyi dari dalam rumah. Dia meyakini sumber suara itu dari dalam rumah,
tempat Angeline dibunuh. Dia tidak tahu lagu apa yang dinyanyikan. Dia hanya
berusaha mengalihkan perhatian dengan berbincang dengan sesama rekan polisi
lainnya.
"Kita
jaga cuma dua orang pak. Waktu saya dengar anak kecil nyanyi, saya cuek
saja," ucap dia.
Namun,
yang membuat dia sedikit terkejut dan diliputi rasa takut adalah saat melihat
salah satu boneka diberikan oleh warga di antara tumpukan bunga-bunga, mendadak
bergerak sendiri. Hal itu juga diakui oleh rekannya. Dia juga mendengar langkah
anak kecil sedang meloncat-loncat.
"Waktu
boneka bergerak, saya saat itu langsung merinding. Seperti kaku, enggak bisa
gerak," tambah dia.
Setelah
kejadian itu, polisi itu mengaku saat tidur di rumah, dia bermimpi didatangi
Angeline. Menurut dia, bocah itu hanya ingin meminta maaf. Dalam mimpi itu
juga, Angeline menurut dia berusaha memberikan isyarat menunjukkan pelaku
pembunuhan ada empat. Yakni dengan cara menunjukkan empat jari mungilnya dengan
tangan kanan. Terdengar suara anak bernyanyi dan boneka bergerak di rumah Angeline