Salah satu tradisi unik -kata lain untuk menggantikan kata 'kejam'- yang ada di dunia ini terdapat di India (khususnya di Virudhunagar), terdapat tradisi membunuh orangtua yang sudah jompo!
Yang
paling mengherankan, pembunuhan orangtua ini dilakukan oleh keluarganya sendiri
(anak-anak dan kerabatnya). Praktik ini dilakukan dengan beberapa alasan,
kebanyakan adalah karena para anak menganggap orangtua mereka yang sudah renta
sebagai beban!!! Dan mereka menganggap hal ini bukan suatu kejahatan!
Tradisi ini bernama Thalaikootal (தலைக்கூத்தல்). Secara linguistik, thalaikootal berarti 'siraman' atau 'mandi'. Disebut demikian, sebab pembunuhan dalam tradisi ini biasanya dengan proses mandi.
Bagaimana
Mereka Membunuhnya ?
Dalam
proses 'pembunuhan' ini, biasanya orang tua akan diberi sejenis minyak mandi
yang banyak di pagi hari, kemudian diberi minum air tertentu (dari air kelapa)
yang akan mengakibatkannya gagal ginjal, demam tinggi, hingga akhirnya orangtua
tersebut meninggal dunia dalam satu atau dua hari kemudian.
Teknik lain adalah dengan melibatkan pijat khusus pada bagian kepala dengan air dingin yang dapat menurunkan suhu tubuh hingga kemudian terjadi gagal jantung. Metode alternatif lainnya adalah dengan memasukkan susu sapi ke yang cukup banyak ke lubang hidung hingga menyebabkan kesulitan bernapas (biasa juga disebut 'milk therapy' atau terapi susu). Atau cara yang lebih ekhstrim adalah dengan pemberian racun!
Tradisi
Terlarang!
Saat
ini, thalaikoothal sudah dinyatakan sebagai praktek ilegal di India. Kendati
demikian, sebagian masyarakat tetap saja melakukannya, sebab hal ini sudah
menjadi budaya turun temurun dan diterima secara sosial oleh masyarakat
setempat. Sangat jarang ada pengaduan ke polisi ketika terjadi praktek ini.
Ada
yang mengklaim bahwa pembunuhan ini tergolong pada euthanasia sukarela
(involuntary euthanasia). Dalam beberapa kasus, keluarga akan memberitahu
terlebih dahulu kepada 'korban' (orangtua mereka yang akan dieksekusi) sebelum
dilakukan proses pembunuhan ini. Bahkan, terkadang korban pula yang memintanya.
Namun menurut penelitian, pembunuhan atas nama kasih sayang ini sebenarnya hanyalah dalih untuk melegalkan praktik mengerikan ini, Kebanyakan keluarga menganggap bahwa orangtua yang sudah jompo adalah beban bagi keluarga di tengah himpitan ekonomi yang sulit, maka pilihan ekstrim ini pun dilakukan.
Kasus
Terbongkarnya Tradisi Sesat!
Pada
tahun 2010, pernah terjadi seorang masih pria berusia 80 tahun melarikan diri
ketika ia mengetahui bahwa keluarganya telah bermusyawarah untuk
men-thalaikootal dirinya. Ia pun lari dan berlindung di rumah seorang kerabat.
Peristiwa
ini pun diekspos menjadi berita besar di Virudhunagar, sehingga petuga
kepolisian membentuk tim khusus guna mengawasi dan mengamankan para warga
senior yang ada di sana.
Praktek
ini tidak terbatas pada kasta atau komunitas tertentu. "Masyarakat miskin
melakukannya , apapun kasta mereka" kata Chandra Devi, Petugas Dinas
Kesejahteraan setempat. Ia menuturkan bahwa sebagian besar penduduk di sana
adalah buruh tani musiman, gembala ternak atau pekerja migran di pabrik-pabrik
kecil di pusat industri di dekatn Sivakasi. Kehidupan mereka yang tidak menetap
membuat mereka hampir tidak mungkin untuk tinggal di rumah untuk merawat orang
tua mereka .
"Membunuh memang solusi brutal untuk mengatasi beban keuangan, tetapi masyarakat mengatakan mereka tidak punya pilihan lain. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak mencintai orang tua mereka" kata Chellathorai, seorang pejabat di Desa Panchayat.
Tapi
apapun alasannya, manusiawikah perbuatan tersebut...?