Mungkin
di antara kita ada yang masih ingat saat orangtua kita melarang kita keluar
rumah saat malam hari pasti mereka menakuti kita dengan ancaman akan diculik
makhluk halus wewe gombel. Makhluk ini diceritakan oleh orangtua kita suka
menculik anak yang keluar malam dan tak akan bisa ditemukan lagi.
Apakah
benar-benar ada ?
Pertanyaannya
sekarang, sebenarnya wewe gombel ada atau tidak sih. Lalu bagaimana asal
usulnya sehingga kisah itu ada di Indonesia, terutama di wilayah Jawa.
Urban
legend!
Dalam
banyak literatur, yang didukung cerita tutur masyarakat, wewe gombel atau
kolong wewe adalah roh perempuan yang meninggal bunuh diri. Dia mengakhiri
hidupnya setelah membunuh suaminya dan dikejar-kejar warga akibat perbuatannya
itu. Pembunuhan itu dia lakukan setelah memergoki suaminya selingkuh dengan
perempuan lain.
Konon, sang suami berselingkuh karena istrinya tidak bisa memberikannya anak. Karena tidak bisa memberikan anak, ia dibenci oleh suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel. Setelah mati bunuh diri, kemudian dia menjadi wewe gombel. Setidaknya cerita itu ditulis dalam buku: 666 Misteri Paling Heboh: Indonesia & Dunia, yang ditulis Tim Pustaka Horor.
Dalam
cerita tutur masyarakat, hantu wewe gombel juga diceritakan suka menculik anak
kecil yang sedang bermasalah dengan orangtuanya. Dia bakal menculik anak dan
menyembunyikannya, lalu menakut-nakuti orang tua. Setelah orang tua sadar bahwa
apa yang dia lakukan pada anak salah, baru wewe gombel akan melepaskannya.
Sesuai
namanya, kisah asal usul wewe gombel ini konon berasal dari daerah ‘Bukit
Gombel’ di Semarang, Jawa Tengah. Beberapa orang menyebut daerah itu merupakan
wilayah kerajaan hantu. Peristiwa kemunculan wewe gombel ini di antaranya
terjadi di wilayah Semen, Wonogiri dan Klaten, Jawa Tengah.
Ciri
khas?
Ciri
khas dari wewe gombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang
besar dan menjuntai seperti buah pepaya. Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak
yang diculik oleh wewe gombel akan di beri makan tai, tokai, atau kita sebut
saja dengan kotoran manusia. Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak
akan di suapin secara paksa.
Terkadang
anak-anak yang diculik akan mengalami halusinasi sehingga kotoran manusia yang
ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai. Tujuannya
adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia
alami ataupun bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan tersebut.
Untuk
mencari anak yang dicuri oleh wewe gombel ini yakni dengan keliling rumah atau
kampung sambil menabuh tampah (nampan besar terbuat dari anyaman bambu), sambil
bernyanyi “blek-blek ting, blek-blek ting (menyebut nama anak yang hilang)
muncula atau keluarlah,” dinyanyikan sambil keliling rumah atau kampung tujuh
kali.