Kisah mengenai orang yang sudah
meninggal lalu hidup kembali sudah sering kita dengar. Namun bagaimana jadinya
jika peristiwa tersebut terjadi puluhan kali dalam setahun? Wanita yang satu
ini mengalaminya dan membuat banyak orang berdebar setiap kali dia meninggal.
Nama wanita ini Sara Brautigam,
usianya baru 21 tahun namun kisah hidupnya membuat banyak orang terpana. Sara
didiagnosa mengidap Postural orthostatic Tachycardia Syndrome (PoTS), sebuah
kondisi langka yang membuat jantung Sara tiba-tiba berhenti memompa darah
selama beberapa menit. Dalam dunia medis, jantung yang berhenti berdetak adalah
salah satu tanda kematian klinis, dan Sara sudah berkali-kali mengalaminya.
Dalam sebuah video, tampak Sarah
mengalami gangguan dengan alat-alat kesehatan yang masih menempel pada
tubuhnya. Tampak pada layar bahwa kekuatan jantung Sara normal dan sehat, namun
tak lama kemudian tak ada tanda pompaan dari jantungnya. Pada kondisi itulah
Sara meninggal, sebab tak ada darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuhnya.
Tim dokter tidak melakukan CPR (kejutan listrik) karena dianggap tidak efisien,
sebab dalam satu menit berikutnya, jantung Sara akan terisi darah kembali dan
bekerja. Di saat itulah Sara hidup kembali.
"Jika saya sedang kambuh, tidak
ada yang bisa dilakukan, selain membiarkan saya terbaring meninggal dan
berdoa," ujar Sara. Bahkan dalam beberapa kali perawatan, tim medis
berusaha mengejutkan Sara dan sengaja menyakitinya agar dia hidup kembali.
Kondisi ini bisa dialami Sara kapan
saja tanpa bisa dia duga. Ketika dia terjatuh dan meninggal, Sara tak ingat
apapun. Walau kadang dia masih bisa mendengar suara-suara, dia tak punya kuasa
untuk sadar. Yang Sara ingat adalah setelah bangun, bagian dada terasa sakit
dan dia merasa sangat lelah. Karena gangguan ini, Sara tidak bisa menggapai
impiannya untuk bergabung di militer.
"Semua impian saya hancur, saya
bahkan tidak bisa bekerja di bidang pekerjaan paling ringan sekalipun,"
ujar Sara yang menceritakan betapa kondisinya sangat menyiksa. "Saya
kehilangan banyak teman. Tetapi saya punya satu sahabat baik di masa sekolah.
Semua orang sibuk dengan kehidupan masing-masing untuk peduli dengan gangguan
yang saya alami,"
Semoga saja gangguan ini segera bisa
ditangani dan membuat Sara bisa beraktivitas normal dan menggapai impiannya.