Ada waktu di masa lalu bahwa perang
dianggap perlu dan kehancuran yang luas adalah konsekuensi tak terelakkan.
Daftar berikut adalah orang-orang
--dari masa sekarang dan masa lalu-- yang telah membuktikan menjadi manusia
paling efektif sekaligus mematikan dalam perang.
Beberapa mematikan dalam perang jarak
dekat, sementara yang lain mampu membunuh dari jarak jauh. Terlepas dari itu
semua orang dalam daftar ini telah mendapat gelar prajurit paling mematikan
dalam sejarah manusia. Selengkapnya cek halaman berikut!
1.Dipprasad Pun
Lebih dari 30 tentara musuh dibunuh
oleh Pun sendirian. Dia berperang melawan Taliban di wilayah Babaji. Tentara
Gurkha ini meluncurkan 17 granat, menembakkan 400 peluru dan meledakkan sebuah
ranjau. Semua dilakukan untuk menghentikan serangan Taliban. Itulah
mengapa jumlahnya disebut lebih dari 30.
Atas keberaniannya, Pun diberi
penghargaan berupa medali kehormatan oleh Ratu Inggris. Meski bukan sebagai
tentara yang paling banyak membunuh musuh dalam sejarah, Pun benar-benar pantas
disebut salah satu tentara paling mematikan.
2.Miyamoto Musashi
Selama hidupnya, Miyamoto Musashi,
seorang samurai dari Jepang mengalahkan lebih dari 60 musuhnya dalam
pertarungan hidup dan mati. Duel-duel yang dialaminya melibatkan para ksatria
dengan kemampuan tinggi. Duel pertamanya mungkin yang paling menonjol. Dia
memenangkan pertarungan itu saat usianya masih 12 tahun.
Lawannya adalah seorang samurai dewasa
terlatih. Kisahnya makin menarik ketika musuhnya itu menggunakan pedang tajam,
sementara Musashi hanya memakai sebuah tongkat kayu.
3.Carlos Norman Hathcock II
Dikenal sebagai "Gunny" dalam
kesatuannya, Sersan Carlos Hathcock II Norman dikonfirmasi telah membunuh lebih
dari sembilan puluh tentara musuh selama Perang Vietnam. Sebagai seorang sniper
atau penembak jitu, ia sangat terampil dalam mengantisipasi gerakan musuh. Konon,
Gunny menembak korban pertamanya, tanpa benar-benar pernah melihatnya lebih
dahulu. Ia malah melihat kilatan cahaya di pohon-pohon dan menembak apa yang
dia pikir adalah seorang tentara musuh. Tembakan terkenal ini telah
diadaptasikan dalam film seperti The Sniper dan Saving Private Ryan.
4.Klaudia Kalugina
Klaudia adalah salah satunya yang
bersedia berjuang demi Rusia untuk menghadapi pasukan tentara Axis saat usianya
masih 17 tahun. Dari seluruh 2.000 sniper wanita Rusia, Klaudia adalah yang
terbaik. Dia dilaporkan telah membunuh 257 tentara Axis. Sebagai
perbandingan, sniper terbaik AS, Chris Kyle, diklaim membunuh 225 musuh.
5.Simo Hayha
Inilah sniper Finlandia yang berperang
melawan Tentara Merah selama Pertempuran Kollaa. Ia dilaporkan menjadi sniper
terbaik yang pernah hidup, menurut jumlah korban senapannya. Dia juga tak
pernah memakai cover (karena pantulannya bisa membahayakan dirinya). Dia bahkan
membiarkan salju masuk mulutnya sehingga nafasnya tidak akan terlihat. Dia
dijuluki The White Death oleh musuhnya, karena telah membunuh 700 lebih tentara
Soviet.
6.Pasukan Sniper Wanita Rusia
Daripada menyebutnya satu-satu, pasukan
sniper berikut sudah cukup menggetarkan hati musuh-musuhnya. Sersan VN
Stepanov: membunuh 20 musuh. Sersan JP Belousov: membunuh 80 musuh. Sersan AE
Vinogradov: membunuh 83. Kemudian Letnan EK Zhibovskaya: membunuh 24
musuh. Sersan KF Marinkin: membunuh 79 musuh. Sersan OS Marenkina: membunuh 70
musuh. Ada juga Letnan NP Belobrova: membunuh 70 musuh. Letnan N.
Lobkovsky: membunuh 89 musuh. Letnan VI Artamonov: membunuh 89 musuh. Sersan MG
Zubchenko: membunuh 83 musuh. Terakhir Sersan NP Obukhov: membunuh 64
musuh. Sersan AR Belyakov: membunuh 24 musuh.
Jika ditotal semua sniper wanita ini
telah membunuh 775 orang, jauh lebih banyak dari kebanyakan sniper laki-laki
dalam sejarah perang. Jumlah korban dari sniper wanita secara total selama
perang adalah lebih dari 12.000 jiwa.
7.Sgt Dillard Johnson
Dengan jumlah musuh yang dibunuh
mencapai 2.746, Johnson adalah tentara paling mematikan dalam perang. Selama
bertugas di Irak, Johnson telah dikenal sebagai kombatan yang paling banyak
membunuh tentara lawan.
Dia diklaim telah membunuh 2.746
tentara lawan selama bertugas di Timur Tengah. 121 di antaranya tewas karena
aksi sniping. Namun ada perdebatan tentang akurasi jumlahnya karena beberapa
rekannya mengatakan ada tentara lawan yang tewas karena bunuh diri. Tak
diragukan lagi, prajurit AS ini telah membunuh sangat banyak musuh.